Selasa, 31 Mei 2011

Perlombaan Senam Kasih Semesta Sekolah Minggu

Minggu 19 September 2010
Perlombaan Senam Kasih Semesta Sekolah Minggu Buddhis 2010 Sukses

Perlombaan Senam Kasih Semesta Sekolah Minggu Buddhis 2010 di Sky Convention Hall Maha Vihara Maitreya Medan, Minggu 19 September 2010 lalu berlangsung sukses dan meriah. Perlombaan tahun ini merupakan perlombaan dengan peserta terbanyak, diikuti 486 anak-anak sekolah minggu dari 24 vihara se-Sumut.
Acara dimulai pukul 09.00 hingga 14.00 WIB, diawali nyanyi bersama lagu ”Cahaya Bunda Sinari Jiwaku” dan kata sambutan dari Maha Pandita Citrawira.
Dalam sambutan tersebut, menegaskan anak-anak sekolah minggu sebagai generasi penerus bangsa harus diarahkan dan dibimbing bersama agar kelak dapat menjadi seorang insan yang berbakti kepada orang tua serta bisa mengasihi saudara dan orang lain.
Para peserta memberikan rangkaian penampilan yang menghibur. Adik-adik kecil yang berusia dari 4 tahun ke atas, semuanya sangat bersemangat dalam membawakan senam kasih semesta.
Kepolosan, kelincahan dan vitalitas termanifestasi dalam setiap gerakan yang apik dengan senyuman kasih yang turut menghiasi wajah kecil mereka, membuat penonton larut dalam kesukacitaan dan rasa kagum.


“Kegiatan ini sungguh positif. Saya senang bisa hadir di sini, memberikan semangat bagi anak saya sendiri dan anak-anak lainnya. Melihat mereka bergembira dalam perjuangan bersama, saya sebagai orang tua juga turut merasa senang,” ujar salah satu orang tua murid.
Acara senam yang dibawakan tim dari 24 vihara ini juga diselingi dengan kegiatan kuis, drama parody, serta solo maupun duet tembang kasih semesta. Team Jerapah sebagai team pertama yang dibentuk dan beranggotakan anak-anak sekolah minggu dari berbagai vihara juga hadir sebagai tim tamu.


Acara kemudian ditutup dengan pembagian piagam serta sourvenir oleh Maha Pandita Citrawira kepada 24 orang Pelatih team serta menarikan senam kasih semesta “Bahagia Bersama” (Artikel dikutip dari Harian Analisa Tgl.19/9/10)

Senin, 30 Mei 2011

Perayaan Hari Anak Nasional 2010

Pada Tgl. 18 Juli 2010

Sekolah Minggu Buddhis mengadakan perayaan hari anak nasional

Anak-anak Sekolah Minggu Buddhis tampak penuh dengan senyuman merayakan Hari anak Nasional dalam permainan tebak lagu .

Anak sekolah Minggu sedari dini diajarkan pentingnya belajar senyum kasih meneladani Buddha Maitreya. Mengapa hal ini begitu penting dalam kehidupan sekarang ini? Karena anak jaman sekarang sedari kecil sudah banyak menghadapi masalah beban hidup dari tuntutan orang tua dan sekolah. Anak-anak pagi-pagi harus pergi sekolah dan pada siang hari harus ikut les. Tak heran jika banyak anak yang mengeluh” Hidup itu beban…”. Namum apakah kita dapat lari dari kenyataan hidup ini? Tentu tidak.

Buddha Maitreya sebagai Budha Maha Kasih menyampaikan kepada kita untuk menghadapi hidup dengan senyuman kasih, syukuri semua suka dan duka dan semuanya akan menjadi lebih baik.

Mungkin kita berkata” Hidup ini susah, pekerjaan sekolah ku melelahkan, teman-teman di sekolah menjauhiku, keluargaku penuh kegaduhan. Bagaimana saya bisa tersenyum? Justru inilah waktunya kita harus belajar tersenyum untuk merubah nasib kita. Senyum kasih adalah kebangkitan, sementara kesedihan hanya akan memperburuk hidup kita. Hidup menjadi sia-sia bila dijalani dengan kebodohan, kebencian dan keserakahan serta diperparah dengan wajah sedih dan air mata. Kebahagiaan tidak datang sendiri, dia datang mengikuti senyuman. Kita lihat senyuman kasih Buddha Maitreya yang senantiasa terpancar sungguh memberikan kita kebahagiaan bagi umat manusia. Jalani hidup dengan senyuman kasih. Mulailah dari diri sendiri dengan memberikan senyuman kasih pada diri sendiri, hiasi wajah dengan senyunan kasih. Ini artinya kita mengasihi hidup kita dengan menyampaikan pesan kedamaian dan kekuatan ke dalam hati dan tubuh kita. Maka hidup kita akan menjadi lebih bahagia.#